Faktor-faktor yang Menyebabkan Slut-shaming pada Wanita
페이지 정보
본문
Slut-shaming adalah tindakan atau perkataan yang ditujukan untuk mempermalukan dan merendahkan wanita yang menyebabkan pelanggaran karena aktivitas atau perilaku seksual wanita tidak sesuai dengan nilai-nilai gender dan budaya konservatif. Slut-shaming bisa berupa pelecehan seksual agresif secara verbal atau fisik. Istilah prostitusi atau pelacur kini telah mengalami perubahan sebuah makna yang menjadi label sosial untuk menggambarkan kepribadian secara individu. Amsrong, Hamilton dan Seeley, J.LMaghfirah (2015) Stigma pelacur ini digunakan untuk menggambarkan wanita berdasarkan pakaian mereka yang provokatif, gaya hidup buruk dan perilaku buruk. Faktor-faktor yang menyebabkan slut-shaming pada wanita. Pria memainkan peran penting dalam menentukan siapa yang harus "dipermalukan", mengkategorikan wanita berdasarkan kinerja seksual mereka (nyata atau khayalan) juga memaksa wanita untuk mematuhi standar ganda yang mereka yakini sebagai perilaku seksual yang dapat diterima pria. Crawford dan Popp 2003; Hamilton dan Armstrong 2009). Namun, perempuan dikatakan terlibat dalam slut-shaming sebagai bentuk penindasan seksual yang terinternalisasi (Ringrose dan Renold 2012). Misalnya, big dick slut-shaming dikaitkan dengan ketidaksetaraan gender dan memperkuat superioritas laki-laki dan penaklukan perempuan. Slut-shaming adalah sebuah bentuk penindasan seksualitas perempuan dengan ungkapan yang tidak menyenangkan yang identik dengan wanita.
- 이전글This Story Behind Truck Accident Claims Will Haunt You For The Rest Of Your Life! 24.06.26
- 다음글The Recipe For Love - Christmas Special 24.06.26
댓글목록
등록된 댓글이 없습니다.